Thursday, November 10, 2011

G A L A U

Akhir-akhir ini, kata “galau” sering sekali terngiang-ngiang di telinga pada anak zaman sekarang. Aku kurang tau kapan tepatnya kata ini mulai merasuki pergaulan anak zaman ini. Apalagi kalau kita mengikuti dunia jejaring sosial yang anak muda sekarang gandrungi akan penuhlah dengan istilah-istilah galau. Bahkan sampai muncullah istilah “galauer” (orang yang sedang galau).

Awalnya, aku pun bingung apa arti galau. Akhirnya aku pun menemukan pengertian galau yang diakui, aku menemukan artinya dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang menyatakan kondisi yang sibuk beramai-ramai; ramai sekali; kacau tidak keruan (pikiran). Dan untuk kondisi yang tidak keruan aku lebih setuju, kondisi yang sangat-sangat bimbang, penuh khawatiran, penuh kebingungan, kondisi yang memang benar-benar sangat berkecamuk baik itu pikiran dan perasaan. Makanya banyak yang sedang berkecamuk dengan perasaan menyatakan dirinya seorang galauer.

Suatu kali, aku pernah melihat seorang yang sedang berusaha merangkai kalimat dari setiap huruf kata galau tersebut. Aku mengenang permainan kata-kata yang masa SMP sering ku lakukan ini. Setiap huruf dalam kata tersebut dijadikan awal kata baru yang akan disusun menjadi suatu kalimat bermakna. Mulai pikiranku menerawang, tanganku menari, dan alhasil aku menemukan suatu kalimat dari kata galau ini. God always listening always understanding.

Sering kali, ketika kita dalam masa-masa suram-bingung-galau ini kita hanya mengandalkan pikiran dan perasaan kita saja. Jelas sekali terlihat. Karena kondisi galau ini disebabkan oleh pikiran atau perasaan yang kita biarkan berkecamuk. Padahal seharusnya dalam masa galau sekalipun ada Tuhan yang selalu mendengar kita dan selalu mengerti dengan kita. Mengapa pada masa galau kita tidak datang dengan Tuhan? Mengapa kita lupa Dia Allah yang mendengar dan mengerti?

Galau sih boleh-boleh saja, tapi jadikanlah galau menjadi bagian langkah untuk pertumbuhan kita. Justru lagi galaulah seharusnya kita semakin datang dan berserah pada Dia, pada Allah yang mendengar dan mengerti. Selamat Bergalau.

Wednesday, November 9, 2011

Aku berharga dimataNya


Apa yang menjadi judul tulisan ini adalah sebuah senjata ampuh yang sering aku gunakan(dulu). Aku tak tahu kapan tepatnya aku mulai sering aku gunakan kalimat ini. Kalau aku ingat ke belakang, dulu waktu aku SMA aku sering dibecandain oleh teman-teman cowok di SMAku (SMA N 4 Pematang Siantar-red). Sering kali mereka becanda sambil mengejek-ejekku dan selalu yang menjadi jawabanku adalah “biar aja begini-begini, aku kan berharga di mata-Nya”.
Kalau aku ingat-ingat kalimat ini juga menjadi kekuatan di saatku minder. Seorang sangunis yang ternyata minder juga, itulah aku. Misalnya saja, dulu kan tubuhku kecil (sampai sekarang juga Hehe), aku langsung kelihatan berbeda dengan teman-teman dengan usia sebayaku. Apalagi pada masa-masa pertumbuhan juga pubertas, aku merasa aku berbeda dari yang lainnya mungkin lebih tepatnya terlambat (terlambat menstruasi, dll) selain badanku yang kecil. Jadi, mungkin karena fisikku inilah aku dulu sering minder.
Setelah aku SMA, lebih tepatnya setelah aku mengenal siapa Allahku penyelamatku serta menerima Dia sebagai juruselamatku aku pernah mencapai titik aku ternyata begitu berharga bagiNya. Dia berdarah-darah demiku, menderita, menahan kesakitan yang seharusnya aku yang ada di salib itu. Aku mulai mengingat beberapa talenta yang Tuhan (pernah) berikan untukku dengan segala kelemahanku. Sejak kecil aku sudah (terlalu) berani di depan umum tidak seperti teman seumuranku. Aku terbiasa membaca puisi, bernyanyi solo di gereja (walaupun suara tidaklah bagus-bagus amat-red), aku suka dan sering juara melukis dan mewarnai. Bahkan kalau aku ingat masa SD, mamaku sering marah-marah karena katanya aku selalu sangat cepat menghabiskan pensil warnaku ataupun clear warnaku. Aku juga sering menulis puisi-puisi walaupun tak seindah Chairil Anwar, aku juga selalu juara 1 dari kelas 3 SD sampai SMP kelas 3. Walaupun SMA aku gak lagi, hanya bisa masuk sepuluh besar (ha ha). Aku juga seorang yang selalu aktif dalam organisasi mulai aku SD.
Yahhh...Aku berharga dimataNya, di balik kekurangan dan kelemahanku, Dia juga menganugerahkan kelebihan bagiku walaupun mungkin bagi orang lain itu bukanlah kelebihan.
Beberapa lamanya, bahkan beberapa tahun aku sering melupakan kalimat- ayat alkitab- senjata ampuhku itu. Aku bahkan tak menggubris kalimat itu lagi.
Suatu kali, aku pernah mengalami titik terendah dalam hidupku, aku merasakan sakit yang sangat luar biasa sakitnya. Aku mengalami sakit secara fisik dan jiwa sekaligus. Namun aku bersyukur Tuhan memimpinku dengan jalanNya melalui tangan-tangan perpanjanganNya. Aku menemukan jawaban bahwa aku masih sangatlah berharga di mataNya dan aku memerlukanNya selalu. Dia tidak mau aku melupakan kasihNya, Dia tak mau aku mengabaikanNya, sehingga sakit itu diijinkannya mengguncangku untuk menempahku kembali datang kepadaNya, berserah kepadaNya dan mengingat betapa Dia begitu mencintaiku. Sakit itu adalah bukti cintaNya bagiku. Agar aku kembali di pangkuannya kasihNya, menghargai setiap karyaNya, menyaksikan setiap perbuatanNya tiap-tiap waktu di hidupku. Dan sampai akhirnya imanku berkata bahwa Dia juga sangat menghargai setiap masa di hidupku, termasuk di masa depanku. Dengan imanku yang dipulihkan aku pun siap menapaki masa depan karena Dia tak penah meninggalkanku, dan tentu saja bersama Dia aku akan merajut kehidupan yang dianugerahkanNya bagiku. Semua karna “aku berharga di mataNya” dan “Dia begitu mencintaiku”.

Dan bila aku berdiri tegak sampai hari ini,
bukan karena kuat dan hebatku..
Semua karena cinta..
Semua karena CINTANYA bagiku...


Medan, 09 November 2011

Friday, November 4, 2011

LUKISAN YANG HANCUR…

Suatu ketika, seorang pelukis ternama akan menyelesaikan lukisannya.Ia melukis ditas sebuah gedung yang tidak ada tembok penghalang di setiap bagian-bagian sisinya. Lukisnnya adalah suatu lukisan yang luar biasa indah, ia merencanakan untuk dipamerkan pada pertemuan pejabat-pejabat tinggi.

Pelukis tersebut terpesona mengagumi lukisan 2 x 8 m yang dibuatnya tersebut. Tanpa sadar ia melangkah mundur beberapa langkah. Ia terus berjalan mundur sampai satu langkah lagi dari sisi gedung yang tinggi itu. Dan kini hanya satu langkah mundur lagi ia akan jatuh dan mati.Seorang pria yang telah melihat hal tersebut dari tadi pun ingin berteriak dan mengingatkan.Tetapi ia sadar bahwa apabila ia berteriak, mungkin ia akan mengagetkan si pelukis dan membuatnya mundur dan terjatuh. Pria tersebut pun bingung dan segera mencari cara bagaimana menyelamatkan pelukis tersebut.

Namun akhirnya pria tersebuat mengambil kuas dan mulai mengecat pada lukisan yang indah tersebut sampai rusak total.Setelah menyadari apa yang terjadi pada lukisannya, si pelukis sangat marah dan bergerak maju untuk segera memukul pria tersebut. Akan tetepi beberapa orang yang ada disekitarnnya, menahannya dan mengingatkan serta memperlihatkan kepada posisi terakhirnya yang hampir membuatnnya terjatuh.

Kadang-kadang kita juga melukis masa depan kita dengan begitu indah dan memimpikan hari-hari indah bersama dengan hal-hal yang kita senangi. Kita terus memikirkan dn merancangkan hal-hal yang baik mennurut kita. Namun disaat kita merasa apa yang kita lukis sangat indah kemudian terlihat Tuhan seakan-akan menghancurkan lukisan indah yang kita pikirkan.Padahal sebenarnya kita tidak sadar bahwa didekat kita ada sebuah bahaya dan saat Ia melihat bahaya datang pada kita Ia melukis kembali jalan yang harus kita lalui.

Mungkin saat kita tidak tahu akan bahaya yang dekat pada kita, kita marah dan jengkel akan apa yang Tuhan lakukan pada kita. Kita tidak sadar bahwa”Tuhan akan menyediakan yang terbaik untuk anak-anaknya, untuk kita.” Berarti, satu hal yang harus kita ingat dan kita pegang bahwa Dialah pencipta kita yang mengenal apa yang terbaik daripada diri kita sendiri.Dia tidak akan merncangkan hal-hal yang buruk bagi kita karena rancangan-Nya adalah rancangan damai sejahtera untuk memberikan kepada kita hari depan yang penuh dengan harapan (yeremia 29 : 11) dan kita umat-Nya akan diberi gandum serta madu yang terbaik ( mazmur 81 : 17). God never leave us.

Wednesday, October 26, 2011

Tidurlah Dengan Lampu Mati


Anak-anak yang tidur dengan lampu menyala beresiko mengidap leukemia. Ternyata tubuh perlu suasana gelap dalam menghasilkan zat kimia pelawan kanker. Bahkan ketika menyalakan lampu toilet, begadang, dan terkena sinar lampu-lampu jalanan dapat menghentikan produksi zat melatonin. Tubuh memerlukan zat kimia untuk mencegah kerusakan DNA dan ketiadaan zat melatonin tersebut akan menghentikan asam lemak menjadi tumor dan mencegah pertumbuhannya. Sekali kita tidur dan tidak mematikan lampu selama 1 menit. Otak kamu segera mendeteksi bahwa kita disinari lampu selama seharian dan produksi zat melatonin menurun. Bayangkan jika kita tidur berjam-jam dengan keadaan lampu menyala.

Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya anak-anak pengidap leukimia sebanyak dua kali lipat dalam kurun 40 tahun terakhir. Sekitar 500 anak muda dibawah 15 tahun didiagnosa menderita penyakit ini pertahun dan sekitar 100 orang meninggal. Orang menderita kanker akibat terlalu lama memakai lampu waktu tidur dimalam hari dibanding dengan yang tidak pernah memakai lampu waktu tidur.

Hal ini menekan produksi melatonin dimana normalnya terjadi antara jam 9 malam s/d jam 8 pagi. Orang-orang yang paling mudah terserang adalah para pekerja shift yang memiliki resiko terkena kanker payudara.

Pada kenyataannya,tuna netra tidak rentan terhadap melatonin memiliki resiko yang lebih rendah mengidap kanker. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi para orang tua dan bagi kita untuk tdk menghidupkn lampu apapun termasuk lampu Hp yg sedang charge & dalamm keadaan off.



Friday, October 21, 2011

Give Thanks



Berbahagialah orang yang hatinya mengucap syukur
Berbahagialah orang yang jiwanya bersyukur
Berbahagialah orang yang tubuhnya dipakai untuk bersyukur








Ketulusan sang hati yang limpah dengan syukur
Keteguhan jiwa dikokohkan rasa syukur
Kekuatan raga dikekarkan dengan kuatnya syukur





Aku mau bersyukur selalu
Sebagaimana adanya aku
Dan sebagaimana adanya Engkau
Terimalah ucapan syukurku ya Penyelamatku