Thursday, September 22, 2011

Didalam jiwa yang sehat terdapat tubuh yang kuat

Membaca judul di atas tentu terlintas di benak kita kalimat Mens sana in corpore sano”. Iya, benar sekali. Tapi sadarkan kita judul diatas itu terbalik? (hehe-red). Karena terjemahan pepatah asing itu adalah di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat bukan menjadi sebaliknya seperti judul di atas.

Mens sana in corpore sano adalah sebuah kutipan terpopuler dalam dunia kesehatan dan olahraga. Berasal dari sebuah mahakarya seorang pujangga Romawi, Decimus Iunius Iuvenalis, yaitu Satire X, “Mens sana in corpore sano” kemudian ditafsirkan sedikit melenceng dari makna aslinya. “Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat”, begitulah kira-kira artinya dalam bahasa Indonesia.

Memang pepatah di atas sangat benar, apalagi kalau kita survei kepada atlet-atlet terkenal, mereka adalah orang yang merasakan makna pepatah asing itu. Namun, mengapa saya membalikkannya seperti judul tulisan ini? Saya tentu saja bukan membatah pepatah tersebut, sekali lagi tidak!

Pernahkah kita dalam kondisi yang kita merasa sakit? Pernahkah kita merasa kan sakit yang terlalu dalam? Bahkan ketika kita berfikir sakit tersebut makin terasa? Saya pernah. Sedangkan ketika saya menyegarkan jiwa ini dengan berfikir positif rasa sakit saya akan berkurang. Bahkan semakian banyak hal-hal positif, hal-hal yang benar , yang disebut kebajikan saya pikirkan dan saya kerjakan membuat saya merasa dipulihkan dari waktu ke waktu.

Hati yang gembira adalah obat. Ya, kalimat yang merupakan penggalan lagu sekolah minggu saya dulu, menjadi penuh makna ketika saya alami. Bahkan dari beberapa penelitian, banyak mengatakan tertawa dapat meredakan sakit di tubuh kita, bahkan ada yang mengatakan dengan bersyukur dan bersukacita dapat mengurangi sakit jantung. Sakit yang berbahaya tersebut dapat dicegah dengan hidup yang mengucap syukur, berfikir positif dan bersukacita. Bersyukur dan melegakan perasaan dengan rasa damai akan membuat jantung lebih sehat. Pikiran yang sehat, jiwa yang bugar mengantarkan kepada raga yang segar. Pikiran dan jiwa yang mengucap syukur menguatkan tubuh fisik kita.

Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengucap syukur senantiasa, bersukacita dan berfikit positif. Jangan kuatir dan jangan ragukan nahkoda yang membawa kapal kehidupan ini. Dia Pencipta yang tak pernah gagal. Dia bahkan tak pernah tertidur untuk menjagamu.




Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.

0 comments:

Post a Comment