Tuesday, September 27, 2011

JANGAN PERNAH MUNDUR!!!

Mazmur 42:5

“inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka ke rumah Allah dengan suara bersorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan”

Tidak pernah berhenti, terus berputar, demikianlah berjalannya waktu. Kalaupun kita berusaha mencoba untuk berhenti bernafas sedetik, waktu pun tidak mau kompromi. Waktu masih terus berjalan dan senantiasa melangkah jikalau kita coba menoleh kebelakang, rasanya beberapa tahun yang lalu masih seperti kemarin, saat masih anak-anak,SD,SMP,SMA dan seterusnya. Mungkin kita masih mengingat kenangan-kenangan yang lalu masih seperti kemarin, baik suka maupun duka. Semuanya terukir dalan lubuk hati kita.

Tetapi semua telah berlalu, dan itu tak akan pernah terulang kembali lagi. Semua hanya menjadi kenangan saja, dan kita tidak berdaya menghentikan waktu,walaupun itu hanya seperseribu detik.

Mazmur 42:5 adalah suatu nyanyian mazmur yang indah, namun sekaligus menjadi ungkapan pergumulan hati yang terdalam dari si pemazmur seiring berjalannya waktu kehidupanyang tidak dapat kita atur sendiri. Ia mengungkapkan kedukaan yang mendalam karena keterasingan dari tempat suci Allah. Bahkan kedukaannya dimulai pada ayat sebelumnya dikatakan”seperti rusa yang merindukan sungai yang berair, demikinalah jiwaku merindukan Engkau, ya Allah.”

Citra seeekor rusa yang biasanya sangat malu-malu dan terdengar nafasnya terengah-engah karena kehausan. Hal inidilukiskan pemazmur sebagai kegairahan untuk datang mendekat pada Allah. Kerinduan yang sangat mendalam. Namun sayang, sepertinya keinginan itu tinggallah keinginan. Pada ayat selanjutnya pemazmur merasa bahwa ditinggalkan Allahnya. Sampai-sampai ia bertanya dimanakah Allah? Seolah-olah Allah bersembunyi menyimpan janjiNya, seakan-akan Allah tidak adil dalam mengenapi firmanNya. Namun apakah dia tetap terus merasa hidup ditinggalkan Allah?

Ditengah-tengah kegalauan hatinya dan rasa ditinggalkan itu ternyata pemazmur tetap kokoh, tidak kendor, kakinya tidak goyah dan terus maju. Karena ia tahu Allah yang dia sembah itu ada dan nyata dari dulu, sekarang, dan sampai selama-lamanya.

Demikian juga seharusnya dengan kita, mungkin sepanjang waktu kehidupan yang kita lalui ada banyak persoalan yang rumit- bak benang yang kusut- tak tahu jalan keluar-seolah-olah Allah meninggalkan kita dan tak menjawab doa dan pergumulan kita. Namun untuk itupun kita harus tetap bersyukur karena Tuhan masih dan akan terus tetap bersama-sama dengan kita, membantu dan menopang kita. Sehingga persoalan rumit sekalipun dapat kita terobos dan walau gundah gulana pun kita akan terus maju seperti pemazmur.

Jangan pernah mundur! Walau kita masih memiliki sisa-sisa persoalan yang belum beres, namun kita harus tetap yakin dan percaya bahwa Tuhan yang kita sembah tidak pernah merancang hal-hal yang mencelakakan kita. Ibrani13:5b”Karena Allah berfirman : Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dn Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Kehidupan begitu mengerikan dan penuh ketakutan apabila tanpa dampingan Tuhan dan waktu tak akan pernah bisa kembali lagi. Inginkah kita melangkah sendiri? Tuhanlah penolongku. Aku tidak akan takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku??

Hidup adalah masalah pilihan. Mengenai bagaimana anda menjalani hidup. Bagaimana anda menghabiskan seluruh waktu. Mengenai bagaimana anda mencapai tujuan. Dan mengenai bagaimana anda memandang kehidupan. Orang yang berbahagia menganggap kehidupan sebagai suatu emas yang mulia. Harta nan sangat berharga. Anugrah Sang Khalik, Sang Ilahi yang tak tertandingi.



Share

0 comments:

Post a Comment