Monday, March 28, 2016

Besokkah?

Gemetar rasanya membayangkan hari itu
Taktik otakku tak berkutik
Kuat tenaga tak menyisa
Rintisan air mata terus menghanyut


Takut merajut tak berhenti
Ribuaan usaha seolah tertepis
Tak tahu angin apa yang membawa
Jauh... Jauh tak menyisa harap


Semua bergelut beracak-acak
Semua menakut berombak-ombak
Semua menyambung mengait-ait
Semua... Semua 


Puluhan insan bak pahlawan tanpa tanda jasa
Ribuan lembaran terbang menghilang
Jutaan rupiah pun meluruh 
Tak tahu lagi
Akankah itu berarti?


Aku turun 
Aku naik
Aku berkorban
Aku berlari mengejar
Aku mengetuk pintu ke pintu
Aku menyinggah
Aku mencoba berkali-kali
Aku berjuang
Aku mau berharap
Harapankah satu-satunya bertahan
Bertahan menyosong esok
Besokkah waktunya?
Besokkah?

Saturday, February 6, 2016

Dia... Pria itu...

Dia...
Pria itu..
Pria aneh yang...
Terlalu berani berurusan denganku
Terlalu cepat (mungkin) yakin denganku
Terlalu sabar (sangat) menghadapi tingkahku


Dia...
Pria itu...
Kokoh tubuhnya, teguh hatinya
Sejuk senyumnya, hangat pelukannya
Bulat tekadnya, utuh pemikirannya
Tulus niatnya, besar mimpinya


Dia...
Pria itu..
Taklah rupawan, namun hati tertahan
Taklah jutawan, namun hati ditawan
 
Dia...
Pria itu...
Aku suka bertanya padanya
Aku suka mendengar kisahnya
Sumber jawaban akan pertanyaan
Sumber semangat akan kerapuhan
Sumber kekuatan akan ketakutan
Sumber harapan akan kekuatiran
Sumber kepastian kan keraguan

Dia...
Pria itu...
Kakinya tegar di saat sukar
Tangannya teguh berdoa penuh
Hatinya lembut membuatku hanyut
Kepada pimpinan Sang Pemilik Cinta