Saturday, November 16, 2013

Teman Baru


Dulu, sebelum ini menjadi kenyataaan, membayangkannya saja aku tak kuasa. Apalagi, menjalaninya. Aneh, sakit, penat, linglung, penuh pertanyaan, seolah mimpi itulah menghantuiku setiap waktu. Dengan siang aku cukup akrab dengan hidup, dengan malam aku semakin akrab dengan asa dan sesal.

Kini, semua memang tak sama lagi dan hanya mimpi belaka kalau semuanya bisa kembali seperti dulu. Baik itu kisahku dengannya maupun kisahaku dengan mereka. Semua tak akan sama seperti dulu lagi. Aku berkejaran dengan garis waktu linear ini. Aku tak mau kalah, aku harus bisa.

Lagi dan lagi, air mata yang tak pernah habis dan tak pernah enggan menjadi teman di kisahku ini. Laptop satu-satunya temanku saat ini. Mencoba menjalani hidup baru (aneh) ini dengan tegar, mebiarkan dia dengan kisah dan mimpinya. Walaupun sakit ini terus merajaiku.

Terkadang hati ini penuh dengan sejuta semangat namun tiba-tiba bisa hati ini begitu getir dan hancur berpuing-puing. Ingin rasanya lari dan keluar jauh, seperti saat ini. Saat aku tak mau mengganggu mereka dengan cerita mereka. Karena aku sedang menampar diriku supaya aku sadar ini bukan mimpi. Aku harus hidup dengan kisahku dan mereka dengan kisah mereka. Maukah engkau menjadi teman baru yang setia padaku?

0 comments:

Post a Comment